Routing Protokol & Table Routing
Routing Protokol
Kita bakal bahas tentang apa routing protokol itu sendiri. Jadi routing protocol adalah protokol dalam jaringan komputer yang digunakan untuk membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung dan mempelajari rute (network path) yang tersedia. Dengan routing protocol, router yang berbeda bisa saling bertukar informasi antara satu router dengan router lain dan mendapat rute routing paling efisien ke tujuan.
Sekarang lanjut saja pada macam-macam routingnya..
- RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah protokol yang
memberikan informasi routing table berdasarkan router yang terhubung langsung.
Kemudian, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya
yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan
dalam protokol RIP adalah: host, network, subnet, dan route default.
Protokol ini menggunakan
algoritma “distance vector”. Metric yang dilakukan pada protokol ini
berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari
15, maka paket datagram akan dibuang dan tidak diteruskan. Update routing table
pada protokol ini akan dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
- IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP adalah sebuah
routing protocol yang dikembangkan oleh Cisco Systems Inc. pada pertengahan
tahun 1980-an. Tujuan penciptaan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang
kuat untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi
default dari protokolnya sendiri adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan
garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah
interkoneksi (Composite Metric, yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability). Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Update
routing pada protokol ini dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Oleh karena itu, sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebut adalah: load, delay, bandwitdh, realibility. Karena protocol ini diciptakan oleh Cisco, maka di dalam kumpulan perintah dasar Cisco terdapat perintah untuk mengatur protokol ini.
- OSPF (Open Short Path First)
OSPF adalah sebuah
routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor
jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Protokol ini cocok diterapkan pada
jaringan yang memiliki router yang berbeda-beda. COntohnya, jika jaringan
komputer Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco,
maka Anda tidak dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2,
atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah
pilihan protokol satu-satunya agar semua router tersebut bisa melakukan
routing.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma “link-state” yang disebut algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing table pada protokol ini dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan. Bisa dibilang, OSPF ini adalah route redistribution, yaitu sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
- EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol ini menggunakan
algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan “cost load balancing” yang
tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara “distance vector”
dan “link-state”, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk
menghitung jalur terpendek.
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
- BGP (Border Gateway Protocol)
Sebagai routing protocol,
BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute dan
menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Namun
yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah BGP termasuk ke dalam
kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
Update informasi pada protokol ini akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol ini biasa digunakan sebagai koneksi antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk membuat rute dalam trafik internet di antara autonomous system.
- Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
IS-IS adalah protokol
digunakan pada perangkat jaringan komputer yang berguna untuk menentukan jalur
terbaik bagi datagram ketika diarahkan ke tujuan. Lebih lengkapnya
didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI
Table Routing
Tabel Routing (table
routing) adalah tabel yang berisi informasi keberadaan network,baik network
yang terhubung langsung (Directly connected network) maupun Network yang tidak
tehubung langsung (Remote Network). Tabel ini juga berisi informasi bagaimana
cara router tersebut mencapai suatu network. Tabel routing ini sangat penting
karna di gunakan router sebagai pedoman untuk mengirim setiap paket data yang
di terimanya.Informasi dalam tabel routing berupa baris-baris network address
yang di sebut Entry Route.
Dalam setiap entry route
juga telah ada informasi tentang interface mana yang dapat di gunakan router
untuk mengirim paket data. Jika router menerima paket data,maka router akan
memeriksa IP address tujuan (Destination Address) dari paket tersebut router
kemudian mencocokanya dengan network address yang ada di setiap Entry di tabel
routing, bila ada entry yang cocok maka router akan meneruskan paket tersebut
ke interface yang di gunakan untuk mengirimkan paket tersebut. Interface yang
di gunakan untuk meneruskan paket di sebut Exit interface atau outgoing
interface,namun jika tidak ada entry yang cocok maka router akan membuang paket
tersebut. Ada 4 kategori Entry dalam tabel Routing.
Entry Tabel Routing
- Directly Connected Network:
Entry ini akan muncul pada saat interface router diaktifkan dan di
konfigurasikan IP address ,Entry Directly Connected akan memiliki label C.
- Static Routes:
Entry ini adalah Entry yang di isi manual oleh administrator
jaringan,sehingga jiak ada perubahan jaringan maka entry ini juga harus di
ubah secara manual juga,Enry Static Route akan memiliki label S.
- Dynamic Routes:
Entry ini adalah entry yang akan muncul karna hasil pertukaran Informasi
Routing dari beberapa Router,Pertukaran Informasi routing akan menggunakan
Routing Protocol .Entry ini tidak di isi secara manual Oleh administrator
jaringan ,administrator jaringan hanya perlu Meng-Aktifkan routing
Protocol dan Network yang kan di Routing,Entry Dynamic Route ini akan
Memiliki label D 3.
- Default Routes:
Entry ini di gunakan untu menentukan kemana Sebuat paket akan di kirimkan
jika alamat tujuan dari paket tidak terdapat pada table Routing,Entry
default Routes ini bisa di konfigurasikan Secara manual(Static) ataupun di
dapat dari pertukan Informasi dari Routing Protocol (Dynamic). Entry
default Route merupakan Entry dengan Nilai parameter DstAddress=0.0.0.0/0
,Jika di konfigurasikan Secara Static maka Default Route akan memiliki
label S.
Komentar
Posting Komentar